Bojonegoro - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo dan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (20/02) dini hari tadi, akibat meluapnya kali Mengkuris, sungai dari anak Bengawan Solo.
"Munculnya banjir bandang tersebut akibat air hujan dari wilayah hutan di Kecamatan Kedungadem, yang curah hujannya mencapai 140 mm," kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo, Sabtu (20/2).
Hirnowo mengaku, timnya sekarang ini, sedang melakukan pengecekkan di lokasi banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo.
Dari data yang masuk, banjir bandang tersebut mengakibatkan Tanggul Kali Mengkuris jebol sekitar 30 sampai 50 meter di 11 titik mulai Desa Mlinjeng dan Bogangin, Kecamatan Sumberrejo, Desa Tejo dan Pesen, di Kecamatan Kanor.
"Jebolnya Tanggul Kali Mengkuris, itu membuat air menggenangi areal pertanian dan permukiman warga," kata Hirnowo menjelaskan.
Banjir bandang tersebut, terjadi sejak Sabtu dini hari dan air terus mengalir masuk ke Bengawan Solo, menjebol Tanggul Kali Mengkuris, anak Bengawan Solo, sekaligus membanjiri puluhan hektare tanaman padi dan permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo.
Semula air yang datang tersebut, memasuki Tanggul Kali Mengkuris setinggi satu meter, dan kembali melimpas ke atas tanggul, yang selanjutnya menggenangi areal pertanian dan pemukiman warga.
Akibat banjir bandang dari wilayah hutan Kecamatan Kedungadem tersebut, airnya menerjang ratusan rumah warga di Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo dan dilaporkan di desa setempat, ada tiga hektare tanaman padi rusak diterjang banjir.
Banjir bandang, juga melanda wilayah Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, dengan ketinggian berkisar 0,50 -1 meter dan puluhan hektare areal tanaman padi di Desa Bogangin, Kecamatan Sumberrejo, rusak diterjang banjir bandang bercampur lumpur.
Sementara itu, di Desa Simbatan, Pesen, Tejo, Palembon dan Samberan, Kecamatan Kanor, tercatat 165 hektare areal tanaman padi diterjang banjir bandang.
Di wilayah setempat, ratusan permukiman warga tergenang air dan SDN Simbatan 2, karena lingkungan sekolah terendam air banjir, proses kegiatan belajar mengajar diliburkan.
"Di sejumlah titik jalan baik desa dan kecamatan di Kanor dan Sumberrejo, terendam air banjir bandang, dengan ketinggian 0,50 meter," kata Hirnowo memberikan gambaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Kasiyanto menyatakan, belum tahu pasti, jumlah korban warga di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Sumberrejo, yang menjadi korban banjir bandang dari luapan Kali Mengkuris.
"Di sejumlah lokasi air baru surut berkisar dua sentimeter," katanya menegaskan.
Dihubungi terpisah, Camat Kanor Djoko Poernomo menyatakan, sebagian warga di wilayahnya yang pemukimannya tergenang, terpaksa harus mengungsi. Hanya saja, jumlah pastinya masih belum bisa diketahui secara pasti, karena posisi warga menyebar.
"Yang jelas, bersama warga kami sekarang membuka dapur umum dan sekarang masih terus melakukan pendataan," katanya mengungkapkan.(ant/yan).
pendapat saya:
- Banjir dapat menimbulkan banyak kerugian salah satu nya materi maupun kesehatan.
- Kurang nya pertisipasi masyakat dan pemerintah dalam menjaga lingkungan.
solusi:
- Sebaiknya masyarakat dan pemerintah lebih menjaga lingkungan dengan baik, contohnya membuang sampah pada tempatnya, mengadakan kerja bakti stiap minggunya.
- Tanggul Kali Mengkuris diperbaiki lagi.
- Penggatian kerugian yang dialami oleh masyarakat.
sumber :
sumber :
DWI ANDARI
12110166
1KA31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar